BabelBerdaya.Com | JSCgroupmedia ~ Komisi Pemberantasan Korupsi menyebut Rektor Universitas Sumatera Utara Muryanto Amin sebagai bagian lingkaran Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution.

Muryanto dan sepupu Bobby masuk daftar saksi yang diperiksa lembaga antirasuah itu pada 15 Agustus 2025.
Pemeriksaan tersebut berkaitan dengan kasus suap proyek pembangunan jalan yang menjerat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sumatera Utara Topan Ginting.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Topan juga dikenal sebagai orang kepercayaan Bobby sejak ikut memenangkan menantu eks Presiden Jokowi itu dalam pemilihan Wali Kota Medan.

Peneliti Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran menyatakan Muryanto dan sepupu Bobby tersebut masuk tim bayangan efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sumatera Utara 2025.
Tim itu memangkas anggaran dari sejumlah dinas dan merelokasikannya ke Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sumatera Utara yang dipimpin Topan Ginting, tersangka kasus korupsi suap proyek jalan.

Rektor USU Tak Mau Berkomentar Soal Disebut KPK Lingkaran Bobby Nasution
REKTOR Universitas Sumatera Utara (USU) Muryanto Amin tak mau berkomentar soal pernyataan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyebutnya sebagai lingkaran Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution. Muryanto sempat mangkir dari panggilan KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus korupsi proyek pembangunan jalan yang melibatkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sumatera Utara Topan Obaja Putra Ginting.

Muryanto Amin tidak menjawab telepon dan pesan singkat berisi permintaan wawancara dari Tempo. Meski pesan melalui aplikasi WhatsApp itu bertanda centang biru alias sudah dibaca, Muryanto tak menjawabnya.
Tempo pun telah mendatangi rumah dinas Muryanto Amin di komplek perumahan dosen USU. Rumah dinas itu terletak persis di depan Fakultas Pertanian USU. Rumah dinas itu tampak tampak sepi dan tertutup rapat.
Sebuah mobil sedan hitam tanpa plat depan terparkir persis di belakang pagar berkelir hitam. Seorang petugas keamanan berbaju safari biru sempat keluar ketika Tempo mendatangi rumah itu. Tak lama berselang, lima petugas keamanan berseragam coklat muda mengatakan Muryanto tidak berada di rumah.
“Sepertinya bapak sudah keluar tadi pagi.” kata petugas tersebut.
Berdasarkan pantauan Tempo, bangunan dengan tembok berwarna putih itu tampak masih baru. Seorang petugas kebersihan yang kerap menyapu jalan di komplek itu menyatakan Muriyanto menempati rumah itu sejak dua tahun terakhir.
“Sebenarnya ini bukan rumah dinas resmi rektor. Rumah dinas rektor berada di Jalan Universitas. Namun pak Muri tidak menempatinya,” kata dia.
Sebelumnya KPK telah melayangkan panggilan terhadap Muryanto Amin untuk menjalani pemeriksaan di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Padang Sidimpuan, Sumatera Utara pada Jumat 15 Agustus lalu. Akan tetapi Muryanto tak hadir dalam pemeriksaan itu.
Pelaksana tugas (plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Gunyur Rahayu menyatakan pihaknya memeriksa Muryanto Amin untuk mendalami kasus yang melibatkan Topan Ginting. Asep menyatakan Topan dan Muryanto merupakan lingkaran Gubernur Sumut Bobby Nasution.
“Ini circle-nya, kan, Topan juga, kan circle-nya,” kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, pada Senin lalu.
Meski Muryanto tak hadir pada panggilan pertama, Asep belum dapat memastikan kapan penjadwalan ulang terhadap Rektor USU itu. Alasannya, hingga saat ini para penyidik belum menerima permintaan penjadwalan ulang pemeriksaan dari Muryanto Amin.
“Tentu KPK nanti akan melakukan penjadwalan ulang kembali ya untuk pemeriksaan kepada yang bersangkutan,” ujarnya.
KPK menangkap Topan Ginting dan sejumlah orang lainnya pada di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, pada 26 Juni 2025. Penangkapan itu berhubungan dengan suap dalam proyek pembangunan jalan di Sumut.
Proyek pertama berada di Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara, meliputi pembangunan Jalan Sipiongot–Batas Labusel senilai Rp 96 miliar dan pembangunan Jalan Hutaimbaru–Sipiongot senilai Rp 61,8 miliar.
Proyek kedua berada di Satuan Kerja Pembangunan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Sumatera Utara, yakni meliputi preservasi Jalan Simpang Kota Pinang–Gunung Tua–Simpang Pal XI untuk tahun anggaran 2023 senilai Rp 56,5 miliar, proyek serupa untuk tahun 2024 senilai Rp 17,5 miliar, serta rehabilitasi dan penanganan longsoran di ruas jalan yang sama untuk tahun 2025.
Topan Ginting diketahui memiliki kedekatan dengan Bobby Nasution. Kedekatan keduanya dimulai sejak Topan membantu memenangkan Bobby dalam pemilihan Wali Kota Medan pada 2020. Bobby kemudian menunjuk Topan untuk menduduki sejumlah jabatan strategis setelah menjadi Wali Kota Medan. | BabelBerdaya.Com | Tempo | *** |












oke