Jakarta | BabelBerdaya.Com | JSCgroupmedia ~ TNI AL sejauh ini mengoperasikan empat kapal selam, yaitu KRI Cakra-401, KRI Ardadedali-404, KRI Nagapasa-403, dan KRI Alugoro-405.

Mengenai hal ini, dilansir dari artikel antaranews.com, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyatakan bahwa jumlah kapal selam yang dimiliki TNI AL masih belum memadai.
Menurut KASAL, idealnya TNI AL seharusnya memiliki setidaknya 12 kapal selam.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Belum mencukupi jumlah kapal selam. Idealnya banyak ya. Maunya 12 ya. Mungkin bisa lebih dari itu,” ujar KASAL usai penyematan Brevet Hiu Kencana kepada Presiden Joko Widodo [Kala itu,red] dan Penganugerahan Tanda Kehormatan Samkaryanugraha kepada Komandan Kesatuan Kapal Selam Koarmada II untuk prajurit KRI Nanggala 402 yang gugur karena tenggelamnya kapal selam Nanggala 402 di perairan Bali pada tahun 2021, di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, beberapa waktu lalu.

KASAL kemudian menyebut bahwa presiden terpilih pada Pemilu 2024, Prabowo Subianto, telah menyatakan komitmennya untuk memperkuat armada TNI Angkatan Laut, termasuk menambah kapal selam.
“Mungkin nanti dari berbagai negara kami siapkan,” kata KASAL.

Untuk diketahui, Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI telah memesan dua kapal selam Scorpene Evolved dari perusahaan Prancis, Naval Group.
Kedua kapal selam tersebut akan dibangun sepenuhnya di galangan kapal PT PAL Indonesia.

Berdasarkan informasi yang dimuat di laman resmi kemhan.go.id pada 4 April 2024, kontrak pengadaan dua kapal selam ini ditandatangani oleh perwakilan Kemhan RI, Naval Group, dan PT PAL Indonesia pada Kamis (28/3/2024).
Kesepakatan tersebut mencakup pengadaan dua unit kapal selam Scorpene, simulator pelatihan, pelatihan awak kapal, instruktur dan operator simulator, dukungan logistik terintegrasi, serta persediaan material untuk tiga misi atau selama satu tahun operasional.
Kapal selam Scorpene ini memiliki panjang 71 meter dengan kecepatan maksimum mencapai 20 knot.
Persenjataan yang ada pada kapal selam Scorpene termasuk torpedo Black Shark, rudal SM 39, serta dapat dipasangi torpedo F21. Scorpene juga dilengkapi dengan sensor non-akustik serta sistem komunikasi.
Scorpene diklaim memiliki tingkat indiscretion sebesar 4,5%, yang membuatnya sulit terdeteksi saat beroperasi di bawah air.
Scorpene dilengkapi dengan teknologi baterai Full Lithium-Ion yang memberikan keunggulan dalam daya tahan dan performa.
Lithium-Ion adalah teknologi baterai yang ringan dan memiliki kepadatan energi tinggi, memungkinkan kapal selam dapat beroperasi dalam jangka waktu yang lebih lama tanpa perlu sering melakukan pengisian ulang. Hal yang penting untuk misi jangka panjang dan menjaga keberlanjutan operasional kapal selam di laut.
Selain itu, Scorpene juga dilengkapi dengan teknologi Acoustic Discretion Technology untuk mengurangi kebisingan serta Planar Array.
Plannar Array adalah sebuah teknologi antena di lingkungan laut yang memungkinkan deteksi dan analisis informasi dengan lebih cepat dan akurat, memberikan kemampuan untuk mengambil keputusan lebih baik, serta merespons situasi dengan lebih efisien. | BabelBerdaya.Com | ZonaJakarta | *** |
mantap pak presiden