BabelBerdaya.Com | JSCgroupmedia ~ Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dicopot secara tiba-tiba dari jabatannya pada Senin (8/9/2025).

Dua sumber menyebut, ia menerima telepon dari istana saat sedang memimpin rapat dengan pejabat eselon I Kementerian Keuangan sekitar pukul 14.30.
Hanya berselang kurang dari satu jam kemudian, diumumkan secara resmi bahwa posisinya digantikan oleh ekonom Purbaya Yudhi Sadewa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sumber yang dekat dengan Sri Mulyani mengatakan, hari itu ia seharusnya memiliki agenda bertemu Presiden Prabowo Subianto pada pagi hari, namun pertemuan tersebut dibatalkan. Kabar pencopotan baru datang siang harinya melalui salah satu staf terdekat presiden.

Sri Mulyani tidak segera memberikan komentar, begitu pula pihak Istana. Namun tiga sumber pemerintah menegaskan bahwa ia diminta mundur, bukan mengajukan pengunduran diri.
Sri Mulyani dikenal sebagai menteri keuangan berpengalaman yang hati-hati dalam menjaga stabilitas fiskal dan pasar.

Sikap konservatifnya kerap dipandang sebagai penyeimbang ambisi belanja besar Presiden Prabowo, termasuk program makan gratis bagi 82,9 juta warga yang membutuhkan anggaran jumbo.
Tahun depan, anggaran program makan gratis diproyeksikan melonjak menjadi US$ 20,7 miliar (sekitar dua kali lipat dari tahun ini), sementara pos lain seperti transfer ke daerah justru dipangkas demi menekan defisit.

Perbedaan pandangan soal fiskal diyakini menjadi salah satu faktor utama retaknya hubungan keduanya. Meski Sri Mulyani berupaya menyesuaikan diri dengan kebijakan presiden, komunikasi disebut makin jarang terjadi.
Sri Mulyani dan Prabowo sebelumnya sama-sama duduk di kabinet Presiden Joko Widodo pada 2019–2024, masing-masing sebagai menteri keuangan dan menteri pertahanan.
Saat Prabowo mulai menjabat sebagai presiden tahun lalu, keberadaan Sri Mulyani dianggap memberi sinyal kesinambungan kebijakan ekonomi, bahkan disebut hasil dorongan dari tiga mantan presiden demi menjaga stabilitas pasar.
Namun, arah kebijakan berubah ketika Prabowo membentuk dana kekayaan negara (sovereign wealth fund) dan menunjuk penasihat yang dikenal berani mengambil risiko.
Sejumlah ekonom menilai gaya fiskal hati-hati ala Sri Mulyani tidak sejalan dengan target pertumbuhan yang lebih agresif.
Menurut sumber Reuters, Sri Mulyani sempat terguncang setelah rumahnya dijarah saat gelombang protes terkait kebijakan belanja dan pajak pemerintah berlangsung selama dua pekan.
Meski tetap menjalankan tugas setelah insiden itu, ketegangan politik-fiskal makin nyata hingga akhirnya berujung pada pencopotan.
Salah satu isu krusial adalah soal defisit anggaran. Undang-undang Indonesia mengatur batas maksimal defisit sebesar 3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), aturan yang selama ini dijaga ketat oleh Sri Mulyani.
Namun Prabowo berulang kali menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia mampu menanggung utang lebih besar untuk mendukung percepatan pembangunan. | BabelBerdaya.Com | Kontan | *** |












oke