Gorontalo | BabelBerdaya.Com | JSCgroupmedia ~ Pada tahun 1969, masyarakat Indonesia disuguhkan dengan inovasi transportasi baru yang kemudian menjadi fenomena tersendiri di nusantara, yakni ojek.

Awalnya, ojek muncul di Jawa Tengah dengan menggunakan sepeda sebagai kendaraan utamanya, sebelum akhirnya berevolusi menjadi kendaraan bermotor seperti yang kita kenal saat ini.
Dilansir dari historia.id ,Istilah “ojek” sendiri memiliki sejarah unik. Kata ini berasal dari kata “object” dalam bahasa Belanda yang berarti barang dagangan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada awalnya, kata “ojek” dilafalkan sebagai “ngobyek”, dan kemudian mengalami perubahan pengucapan menjadi “ngobjek”.

Pada tahun 1980-an hingga 1990-an, masyarakat melihat peluang besar untuk “ngobjek” dengan menggunakan sepeda motor sebagai alternatif pengangkutan penumpang, menggantikan peran tradisional becak.
Perkembangan zaman yang pesat turut mempengaruhi evolusi ojek di Indonesia. Dari yang semula hanya beroperasi dengan sepeda biasa, kini ojek telah menjadi salah satu sarana transportasi yang sangat populer, terutama dengan adanya layanan ojek online yang memudahkan masyarakat untuk memesan ojek melalui aplikasi di ponsel pintar mereka.

Kehadiran ojek tidak hanya memberikan alternatif transportasi yang efisien bagi masyarakat, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi para pengemudinya.
Dengan adanya ojek, banyak orang dapat memperoleh penghasilan tambahan dengan menjadi pengemudi ojek, baik secara tradisional maupun melalui platform daring.

Dengan demikian, ojek tidak hanya merupakan bagian dari sejarah transportasi di Indonesia, tetapi juga sebuah cerminan dari adaptasi dan inovasi masyarakat dalam menghadapi kebutuhan akan mobilitas yang semakin meningkat. | BabelBerdaya.Com | KBRN | *** |
oke