Mengungkap Asal Mula Nama Kota Belinyu dari Berbagai Versi dan Pendapat

- Penulis

Monday, 7 April 2025 - 02:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto ; ilustrasi/repro

Foto ; ilustrasi/repro

BabelBerdaya.Com | JSCgroupmedia ~ Banyak versi yang menyebutkan asal muasal nama Kota Belinyu sesuai dengan dari sudut pandang mereka masing-masing.

Dikutip dari seorang Sejarahwan dan Budayawan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Drs Akhmad Elvian mengungkapkan asal nama kata Belinyu (saat ini Belinyu merupakan nama kecamatan di bagian Utara Pulau Bangka,red) , yakni dari kata Belinjoe atau Belinjo.

Dimana sekitar tahun 1700-1800, kata Belinjoe atau Belinjo itu artinya sejenis makanan pengganti beras atau nasi di saat musim paceklik atau gagal panen padi lading (beras).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikutip dari sebuah media online lokal mengatakan “Belinjoe atau Belinjo itu merupakan tanaman buah Belinjo atau melinjo. Selain itu makanan pengganti beras lainnya waktu itu adalah Sorgum atau Bulgur,” kata Akhmad Elvian yang ditemui Bangkapos.com, Kamis (01/03/2018) di DPRD Kota Pangkalpinang.

Dijelaskannya, waktu itu di Pulau Bangka ini tidak memiliki lahan padi sawah, yang ada lahan padi ladang atau padi darat, yang kita kenal dengan beras merah atau beras darat.

Dan beras merah atau beras darat dari padi lading Pulau Bangka ini ternyata berkhasiat untuk mencegah dan mengobati penyakit beri-beri.

“Pada tahun 1836 itu terjadi wabah penyakit beri-beri di Pulau Bangka, dan yan banyak terkena penyakit epidemic beri-beri saat itu orang-orang Eropa dan China (Tionghoa) yang bisa berakibat meninggal dunia,” ujarnya.

Sementara orang-orang asli Pulau Bangka (pribumi) tidak terkena penyakit beri-beri ini. Ternyata setelah diteliti oleh seorang dokter (medicine) asal Jerman, dr Franz F datang ke Pulau Bangka.

“Hasil penelitian dokter ini kenapa orang-orang pribumi tidak terkena penyakit beri-beri karena sering mengkonsumsi beras merah atau beras darat itu,” ungkapnya.

Ditambahkannya, sebenarnya untuk saat ini bila pemerintah ingin mengembangkan pertanian padi sebaiknya lebih banyak mengfokuskan menggunakan bibit padi yang menghasilkan beras merah atau beras darat asal Pulau Bangka.

Sebab nanti ke depan beras merah atau beras darat asal Pulau Bangka bisa menjadi ciri khas atau identitas asal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

“Kita ingin memberitahukan ke nasional dan internasional kalau ada jenis padi asal Pulau Bangka bisa menangkal dan menyembuhkan penyakit beri-beri. Misalnya padi ampai, padi mayang, padi ketap, padi 40 hari. Ada juga jenis padi ketan seperti ketan item, ketan putih, padi jawe,” tukasnya.

Jenis-jenis padi unggulan masyarakat Pulau Bangka ini sebenarnya sudah lama ditanam orang-orang Bangka sekitar abad ke 16 dan 17.

“Kedepan kalau kita kembangkan jenis-jenis padi darat Pulau Bangka ini bisa menjadi varietas daerah yang bisa menjadi kekayaan plasmanutpah daerah. Bisa diteliti Dinas Pertanian dan Perkebunan, akademisi UBB dan pihak lainnya sehingga bisa menjadi produk unggulan daerah ke depan,” harapnya.

Dicontohkannya kalau melihat di daerah lain, produk beras merah yang sudah dibuatkan kemasannya yang bagus maka harganya lumayan mahal.

Dilanjutkannya, terkait Belinjoe atau Belinjo, dulu cara makannya kebanyakan direbus atau sekarng ini dijadikan emping.

Baca Juga:  Buron Selama 12 Tahun, Iwan Rinaldi Berubah Namanya Menjadi Rudi Aditya Yahya

Buah Belinjo yang direbus saat itu bisa dijadikan makanan pokok pengganti ketika padi lading tidak menghasilkan atau gagal panen, disamping itu ada juga sorgum atau bulgur.

“Bagi orang-orang Suku Sekak atau Suku Laut di daerah Belinyu dan Pulau Bangka, makanan Belinjo saat itu bisa dikatakan sebagai makanan yang istimewa bagi mereka. Orang-orang Suku Sekak inikan kalau melakukan upacara ritual Buang Jong dulu pusatnya di Pantai Tanjung Ru Teluk Kelabat itu, tapi sekarang ini tidak ada lagi,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, saat itu mereka menukarkan hasil laut seperti teripang atau timun laut, ikan, kepiting, kerang, rumput laut biasanya ditukarkan dengan beras darat, bila tidak ada beras maka mereka menggantinya dengan Belinjo ini.

“Jadi toponimi atau sejarah penamaan Kecamatan Belinyu itu dari nama flora pohon Belinjo ini. Pohon Belinjo ini memang banyak ditanam di daratan yang dekat dengan daerah pesisir pantai,” ujarnya.

Diungapkannya, orang Belanda tahun 1851 melakukan penelitian atau ujicoba penanaman padi sawah di Pulau Bangka, yakni daerah Pasir Padi Pangkalpinang dan Kebun Jati Muntok.

Berdasarkan penelitian Belanda ini, untuk di Pangkalpinang dilakukan di kawasan Pasir Padi, saat ini juga masih banyak ditemukan bekas petakan sawah sebelah kanan sebelum masuk ke Pantai Pasir Padi itu.

“Dari hasil penelitian Belanda ini ternyata biaya produksi padi sawah di Pulau Bangka ini ternyata lebih tinggi dibandingkan hasil produksinya, sehingga dinilai tidak ekonomis. Lalu Belanda mengambil kesimpulan untuk padi ini sebaiknya untuk Pulau Bangka itu tetap mengimpor atau mendatangkan padi dari luar, apakah dari Palembang ataukah dari Batavia (Jawa),” tukasnya.

Diakuinya sehingga sampai sekarang ini di Pulau Bangka masih banyak kesulitan mengembangkan tanaman padi sawah, kecuali di Bangka Selatan.

Namun hasil panen tanaman padi sawah di Bangka Selatan juga tidak bisa menutupi kebutuhan masyarakat local di seluruh Pulau Bangka, sehingga kita lebih banyak mendatangkan beras dari luar daerah.

Terkait untuk menetapkan hari jadi Kota Belinyu, Akhmad Elvian menyatakan perlu diadakan penelitian khusus dengan menelusuri sejarah tentang terbentuknya Kota Belinyu yang paling tua.

“Apakah Belinyu itu terbentuk sebagai kampung, kademangan, distrik, atau sebagai ibukota distrik. Jadi kita harus mencari dan meneliti sumber—sumber sejarahnya, baik itu tulisan, benda-benda dan lainnya terkait keberadaan Belinyu sebagai sebuah perkampungan, apakah itu di abad ke 17, 18 ataupun 19,” tukasnya.

Menurutnya jangan sampai nanti setelah ditetapkan suatu tanggal tertentu, nanti tiba-tiba ditemukan bukti baru yang lebih tua yang menyatakan terbentuknya Kota Belinyu.

“Seperti halnya hari jadi Kota Pangkalpinang, sebelumnya ditetapkan 14 November 1956, kemudian ditemukan bukti kalau Pangkalpinang sudah ada sejak 17 September 1757, makanya hari jadi Kota Pangkalpinang diubah kembali dengan penemuan bukti baru ini,” imbuhnya. | BabelBerdaya.Com | Bangkapos | *** |

DILARANG mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin REDAKSI.

Berita Terkait

Kerugian Mencapai Rp5 Milyar, Gubernur Copot Direktur RSUD Ir Soekarno Babel
Bupati/Walikota Se Babel Tandatangani MoU dengan Kejaksaan
Jelang Hari Bhayangkara ke-79, Irwasda Polda Babel Pimpin Upacara Tabur Bunga
Apresiasi PLN, Ketua TP PKK Babel Noni ; Terapi Untuk Stimulasi Sensorik Motorik
Demi Laut Babel, Gubernur Hidayat Arsani ; Kita Dukung Penuh Bakamla
Open House Idul Adha, Gubernur ; “Pererat Silaturahmi”
Sekitar 52 Purnabakti ASN Terima Tali Asih dari Wakil Gubernur Hellyana
Sesar Aktif Kambowa, Picu Gempa M 4,6 di Buton Sultra
Berita ini 42 kali dibaca
Tag :
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Friday, 4 July 2025 - 11:42 WIB

Kerugian Mencapai Rp5 Milyar, Gubernur Copot Direktur RSUD Ir Soekarno Babel

Friday, 4 July 2025 - 00:17 WIB

Bupati/Walikota Se Babel Tandatangani MoU dengan Kejaksaan

Monday, 23 June 2025 - 22:18 WIB

Jelang Hari Bhayangkara ke-79, Irwasda Polda Babel Pimpin Upacara Tabur Bunga

Monday, 23 June 2025 - 21:36 WIB

Apresiasi PLN, Ketua TP PKK Babel Noni ; Terapi Untuk Stimulasi Sensorik Motorik

Wednesday, 18 June 2025 - 02:55 WIB

Demi Laut Babel, Gubernur Hidayat Arsani ; Kita Dukung Penuh Bakamla

Tuesday, 3 June 2025 - 23:41 WIB

Sekitar 52 Purnabakti ASN Terima Tali Asih dari Wakil Gubernur Hellyana

Wednesday, 28 May 2025 - 10:56 WIB

Sesar Aktif Kambowa, Picu Gempa M 4,6 di Buton Sultra

Wednesday, 28 May 2025 - 10:13 WIB

Pelajar Tewas Ditikam, Pesta Pernikahan Berujung Maut

Berita Terbaru

Foto ; babelprov

Headline

Bupati/Walikota Se Babel Tandatangani MoU dengan Kejaksaan

Friday, 4 Jul 2025 - 00:17 WIB

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x